Minggu, 30 April 2017

softskill : psikoterapi (tugas 2)

PSIKOTERAPI DALAM PSIKOANALISA MENGANALISA PSIKOPATOLOGI BERDASARKAN PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL



Disusun oleh :
Assyifa Caesara V (11514752)
Haezah Nur S        (14514666)
Marlina Putri U     (16514416)
Rindang Sekar P     (19514428)
Kelas : 3PA19










FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017








Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran. Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
Psikopatologi adalah gangguan pada dialektika antara realitas eksternal dengan dunia internal individu, yang mengakibatkan munculnya gejala-gejala ketidak sejahteraan atau ketidak bahagiaan, secara kognitif dan/atau afektif, dan/atau konatif dan/atau fisiologis, baik pada tingkatkan yang berat; dan dapat berlangsung dengan relatif singkat sampai dengan jangka waktu yang lama seperti halnya tingkatan mental, daerah pikiran juga memiliki tiga jenis, yakni: id, ego, dan superego. Mereka menempati pos masing-masing dalam kapasitas mental. Id adalah bagian dari keinginan yang tidak disadari, letaknya di alam bawah sadar. Id berisi segala hal yang bersifat kesenangan biologis sejak bayi lahir seperti insting-insting, contohnya rasa lapar. Id sebagai pusat energi, hanya mengenal penghayatan subjektif dan bekerja sesuai prinsip kenikmatan atau prinsip primer yang tidak mengenal logika obyektif, rasional, dan logis. Cenderung harus dimanifeskan untuk mereduksi tegangan, maka itu ia bersifat primitif. Sedangkan ego bersifat keakuan, begitu selfish dan tumbuh sedari masa bayi. Untuk memudahkan pemahaman, pemyataan Freud patut disimak:  "Biasanya tak ada yang lebih kita percaya daripada perasaan terhadap diri kita sendiri, dari ego kita. Ego ini muncul pada kita sebajiai sesuatu secara otonom dan bersatu diberi tanda denganjelas dari yang lain. "Ego bertugas untuk berkomunikasi dengan dunia realitas karena id membutuhkan transaksi-transaksi kepada realitas ekstemal. Ego hanya bergerak berdasarkan kenyataan dan beroperasi menurut prinsip sekunder, keluar dari batas moral yang diusung teguh manusia pada umumnya. Selain itu, prinsip superego adalah idealistik yang bertentangan dengan id dan ego. la menggambarkan yang ideal bukan yang nyata.
Freud mengemukan suatu prinsip yang disebut sebagai prinsip motivasional atau dinamika untuk menjelaskan suatu dorongan dalam tindak-tanduk manusia. Dorongan adalah suatu energi-energi fisikal yang berasal dati insting-insting yang didapat dalam asupan biologis manusia. lnsting didefinisikan sebagai perwujudan psikologis dari suatu rangsangan somatik dalam yang dibawa sejak lahir. Perwujudan psikologisnya disebut has rat, sedangkan rangkaian jasmaniahnya dari mana hasrat itu muncul disebut kebutuhan. Insting mempunyai empat ciri khas, yaitu sumber, tujuan, objek, dan impetus. Sumber didefinisikan sebagai kondisi jasmaniah. Tujuannya ialah menghilangkan perangsangan jasmaniah. Seluruh kegiatan yang menjembatani antara munculnya hasrat dan pemenuhannya termasuk objek. Misalnya, jika individu ingin melakukan hubungan intim, ia terlebih dahulu melakukan beberapa aktivitas sebelum melepas rangsangan seksual itu. Sedangkan impetus insting adalah kekuatan yang ditentukan oleh intensitas kebutuhan yang mendasarinya. Ketika impuls masturbasi begitu kuat, sampai dititik mana kondisi psikologis mengalami ketegangan, maka kekuatan insting menjadi lebih besar.
Kepribadian digerakkan oleh insting hidup atau eros dan insting mati atau thanatos. Eros menjamin tujuan mempertahankan individu dalam perkembangan ras, seperti aktivitas makan, minum, dan seks. Bentuk energinya disebut libido. Libido sendiri adalah stimulasi umum yang menyenangkan dan tidak hanya terbatas pada kenikmatan seksual. Karenanya, insting hidup atau eros ini mempunyai dua bentuk lagi yaitu insting ego, yang menggambarkan kelaparan akan makanan dan insting seksual yang melambangkan kelaparan seksual atau kebutuhan cinta. Thanatos bersifat merusak, baik pada diri sendiri atau dunia ekstemal. Tujuan insting mati bagi Freud adalah mengembalikan organisme kepada kondisi inorganik. Karena kondisi inorganik terakhir adalah kematian, maka tujuan terakhir dari insting mati adalah pengrusakan diri. lnsting mati mempunyai dua bentuk; agresi dan kebencian.


lndividu atau pribadi akan mendapatkan kecemasan bila ego tak dapat menanggulanginya. Karenanya, kemudian Freud membagi tiga bentuk kecemasan dari hasil reaksi ego dengan dialektika eksternal, yakni kecemasan realitas, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral.
a.       Kecemasan realitas
Mengacu pada perasaan yang tidak menyenangkan serta tidak spesifik pada suatu bahaya yang mungkin terjadi. Contohnya ketika dua pasang individu yang berdua-duaan di daerah baduy yang asing, mereka akan mengalami kecemasan, takut-takut ada orang adat melihat dan mereka akan dipukul beramai-ramai.
b.      Kecemasan neurotik
Kecemasan ini adalah ketakutan yang didasarkan atas aktivitas insting yang melewati batas dan tidak terkendali. Namun ketakutan ini bukan tertuju kepada insting itu sendiri, namun atas hukuman yang akan didapat. Sebagai contoh kompleks Oedipus ketika anak laki-laki takut penisnya akan dikebiri oleh sang ayah jika terjadi percintan dengan ibu.
c.       Kecemasan moral.
Kecemasan ini bentuk rasa takut kepada hati nurani. Orang-orang yang begitu menjunjung tinggi norma, merasa bersalah ketika ia melakukan perbuatan keliru atau sekadar bemiat melakukan. Kecemasan ini mempunyai akar dari masa silam ketika individu pernah mendapat hukuman karena melakukan perbuatan melanggar norma. '
Pada dasamya fungsi kecemasan seperti pengawas jikalau ego tidak bisa menanggulangi bahaya luar. Manakala kecemasan ini tidak dapat diredam dengan cara-cara yang efektif, akan timbul apa yang disebut trauma. Hal ini membuat Freud beranggapan bahwa Psikopatologis sendiri dapat dianalisis berdasarkan perkembangan psikoseksual seseorang. Karena manusia memiliki ketiga prinsipil yang saling berhubungan. Hanya saja ada manusia yang bisa melewati tahap perkembangan psikoseksual berdasarkan tiga prinsipil tersebut dan ada pula yang tidak





DAFTAR PUSTAKA


Minggu, 02 April 2017

tugas 1 psikterapi

SEJARAH MITOLOGI YUNANI PSYCHE
PSIKOTERAPI

Assyifa Caesara V (11514752)
Haezah Nur S (14514666)
Marlina Putri U (16514416)
Rindang Sekar P (19514428

SEJARAH MITOLOGI YUNANI PSYCHE

Psyche, yang berarti jiwa dalam bahasa Yunani dan Latin. Psyche adalah putri bungsu seorang maharaja. Kecantikan lahir batinnya membuat banyak manusia dari segenap penjuru dunia rela menempuh perjalanan panjang sekedar untuk mencuri pandang dan mengaguminya. Psyche ini sangat cantik sampai-sampai di daerahnya orang-orang menjadi berhenti menyembah Afrodit dan mulai menyembah Psyche sebagai dewi kecantikan
Afrodit marah karena kecntikkannya tersaingi oleh psyche. Afrodit kemudian memanggil cupid putranya. Afrodit meminta cupid untuk membuat psyche jatuh cinta kepada laki-laki terjelek didunia. Cupid langsung pergi menuruti perinth ibunya. Namun tugasnya gagal karena cupid terpanah oleh kecantikkan psyche
Beberapa tahun kemudian psyche tidak kunjung menikah padahal usianya sudah mencukupi untuk menikah. Cupid membuat Oracle berkata bahwa Psikhe tidak ditakdirkan untuk menikahi seorang manusia, melainkan Psikhe harus menikah dengan suatu makhluk yang tinggal di sebuah gunung..
Psyche dan Orangtuanya bersedih, karena menyangka Psyche ditakdirkan untuk menikah dengan seekor monster. Setelah perdebatan yang cukup panjang, Psyche akhirnya berhasil meyakinkan orangtuanya untuk merelakan putri bungsu mereka mengikuti jalan yang telah ditentukan oleh takdir.Psyche meninggalkan tempat tinggalnya.
Psyche kemudian pergi kegunung yang dimaksud. Ia terus berjalan sambil memberanikan diri, walaupun ia ketakutan. Kemudian datang dewa angin, dewa angina kemudian membawa psyche kesuatu tempat. Sebuah taman yang yang lapang dan di tengah tengahnya terdapat rumah yang sangat indah, kemudian ada yang berkata bahwa rumah tersebut adalah rumah untuk tempat tinggal Psyche, disana banyak pelayang yang tidak terlihat yang membatu psyche memenuhi kebuthn sehari harinya
Suatu malam psyche dihampiri oleh seorang laki-laki yang baik dan ramah. Dalam hati psyche berfikir apakah itu adalah monster yang menjadi jodohnya. Setelah malam itu psyche berhubungan dengan laki-laki tersebut. Namun dia tidak pernah melihat sosok laki-laki tersebut karena ia sealu bertemu disaat malam hari saat suasananya sanga gelap gulita. Psyche kemudian meminta kepada laki-laki tersebut untuk menampakkan wujudnya pada siang hari . namun laki-laki tersebut berkata “ jika kau melihat wujudku, maka saat itu juga kebahagiaan akan berakhir”
Psyche merindukan keluarganya, awalnya Cupid menolak tetapi akhirnya mengizinkan saudari-saudari Psikhe datang ke istana mereka. Ketika tahu keadaan Psikhe, saudari-saudarinya jadi iri. Mereka lalu berusaha membuat Psikhe dan suaminya berpisah, dengan harapan sang suami tak dikenal nantinya akan menikahi mereka.
Mereka memanas-manasi Psikhe. Menurut mereka, Psikhe harus tahu identitas suaminya, karena bisa saja suaminya adalah monster, seorang monster tentu tidak ingin wajahnya dilihat. Mereka juga menyuruh Psikhe membunuh suaminya itu jika memang monster.
Malam itu, Psikhe benar-benar melakukan yang dikatakan oleh kakak-kakaknya. Ia membawa sebuah lentera dan sebuah belati. Awalnya ia ragu, namun kata-kata kakaknya terus terngiang dan ia pun menyalakan lentera.
Ketika cahaya lentera menyinari wajah lelaki tersebut, Ia langsung menyadari ternyata yang selama ini bersamanya adalah cupid, Cupid sang dewa cinta. Psikhe pun makin mencintai Cupid. Namun karena kaget melihat Cupid, Psikhe tidak sengaja menumpahkan minyak dari lenteranya ke badan Cupid.Cupid merasa sakit sekaligus marah akibat perbuatan Psikhe itu. Cupid pun langsung terbang dan meninggalkan Psikhe, yang hanya bisa menangis sendirian menyesali perbuatannya.
Lama menunggu cupid tak kunjung datang. Psyche pergi menjelajahi yunani untuk mencari keberadaan suaminya. Psikhe terus berjalan hingga ia memasuki Kuil Demeter. Di dalam kuil itu terdapat banyak biji-bijian berceceran sehingga kuil itu nampak berantakan. Sambil bersedih Psikhe mengumpulkan biji-bijian itu sehingga kuil itu tidak lagi berantakan. Demeter melihat apa yang dilakukan Psikhe. Sang dewi pun berbicara padanya, "Kau pantas mendapatkan kebahagiaan wahai gadis cantik. Jika kau mencari Cupid, maka sebaiknya kau menemui Ibunya, Afrodit sang dewi kecantikan, dan berdoa memohon maaf."
Psikhe sangat senang mendapat perhatian dari Demeter, maka ia segera menuju Kuil Afrodit. Di sana, Afrodit yang masih kesal dengan Psikhe menemuinya. Gadis itu meminta maaf kepada Afrodit. Namun sang dewi berkata bahwa untuk menebus dosanya, ia harus berhasil melakukan tugas-tugas yang akan Afrodit diberikan. Psikhe pun setuju.
Sebagai tugas pertama, Afrodit telah menyiapkan setumpuk tinggi biji-bijiann yang terdiri dari tiga jenis biji. Psikhe ditugaskan untuk memisahkan ketiga biji-bijan itu ke dalam tumpukan yang berbeda sebelum malam berakhir.Dengan putus asa Psikhe melakukan tugas yang mustahil itu. Tapi tiba-tiba datanglah sekoloni semut yang kemudian ikut membantu Psikhe. Dengan bantuan semut-semut, tugas mustahil itu pun akhirnya berhasil ia selesaikan sebelum pagi.
 Afrodit yang melihat keberhasilan Psikhe menjadi sangat kesal. Tugas berikutnya adalah Psikhe harus mengambil wol, dari domba-domba emas yang merumput di pinggir sungai. Ketika Psikhe menuju tempat tersebut, ia dihentikan oleh sekelompok nimfa yang memperingatkannya, "Wahai gadis cantik! kamu jangan mendekati domba domba itu! mereka sangat ganas! yang perlu kamu lakukan hanyalah menunggu hingga siang hari ketika matahari bersinar terik. Mereka akan berteduh di bawah pohon itu.Psikhe mengerti apa yang harus ia lakukan. ia berterima kasih kepada para nimfa dan pergi mengamati para domba emas. Ketika domba-domba itu selesai berteduh. Wol emas mereka tersangkut di batang pohon dan semak-semak tempat mereka berteduh. Psikhe pun tinggal mengambil wol-wol itu dari sana.

Semakin Psikhe berhasil, semakin sulit pula tugas yang diberikan oleh Afrodit. Psikhe harus mengambil air mematikan dari sungai Stix. Dia mengira kali ini dia akan mati, namun tiba-tiba datang seekor elang kiriman Zeus yang mengambilkan air itu untuknya. Afrodit jadi makin kesal, dan untuk tugas terakhir Afrodit berkata, "Karena kau, putraku Cupid menjadi nakal. Dia menjadi tidak penurut lagi. Aku sampai stres memikirkannya, dan kecantikanku pun berkurang. Sekarang kamu harus pergi ke dunia bawah, temui Persefone dan mintakan kepadanya sedikit kecantikannya."
Psikhe bingung bagaimana memasuki dunia bawah dan kembali hidup-hidup. Psikhe berpikir tak ada lagi yang bisa dia lakukan, dia pun naik ke menara dan berniat bunuh diri. Tetapi begitu sampai di menara, bangunan tersebut malah berbicara pada Psikhe dan memberitahunya cara melaksanakan tugasnya.
Setelah mendapat petunjuk, Psikhe akhirnya masuk ke dunia bawah. Ia mengikuti jalan yang diberitahukan oleh sang menara. Psikhe Membayar Kharon satu koin untuk mengantarnya menuju gerbang dunia bawah. Psikhe Melemparkan satu roti pada Kerberos sehingga ketiga kepala mereka berebutan memakannya. ia juga menolak berbagai permintaan yang diajukan oleh para arwah disana.
Ketika sampai di istana Hades, Psikhe melakukan tugasnya yaitu meminta kotak kecantikan pada Persefone. Sesuai petunjuk yang dia dapat, Psikhe menolak untuk duduk di kursi, dan dari semua makanan yang ada di atas meja, dia hanya memakan roti. Persefone mengambil sebuah kotak dan memberikannya pada Psikhe. Setelah mendapat kotak itu, Psikhe keluar dengan hati-hati dari dunia bawah, dia memberi lebih banyak kue pada Kerberos dan membayar lagi pada Kharon. Pada akhirnya Psikhe berhasil sampai di dunia atas.
Namun sekali lagi Psikhe merasa penasaran. Dia ingin mendapatkan sedikit kecantikan dari kotak yang dia bawa. Dia berpikir tentu nanti Cupid akan senang kalau dia menjadi lebih cantik. Psikhe melupakan peringatan dari sang menara dan membuka kotak itu. Begitu Psikhe membukanya, kutukan tidur langsung keluar dari kotak itu dan membuat Psikhe tertidur abadi.
Sementara luka pada bahu Cupid telah sembuh dan Cupid sendiri telah memaafkan Psikhe bahkan Cupid kini sangat merindukan Psikhe itu.Cupid mencari Psikhe dan menemukannya sedang tertidur dalam kutukan. Cupid mengampulkan kutukan itu dan memasukannya lagi ke dalam kotak. Cupid lalu menicum bibir Psikhe. Berkat ciuman dari seorang dewa, Psikhe akhirnya bisa terbangun lagi, dan dia sangat bahagia melihat Cupidnya.
Cupid lalu terbang ke hadapan Zeus dan memohon supaya Psikhe dijadikan abadi. Zeus setuju dan menyuruh Hermes membawa Psikhe ke Olimpus. Begitu sampai di Olimpus, Psikhe diberi minuman para dewa, ambrosia, dan menjadi abadi. Kini Cupid dan Psikhe bisa bersama dalam kebahagiaan. Cupid and Psikhe menikah dan memiliki anak bernama Hedone ("kesenangan"). Afrodit sendiri telah memaafkan Psikhe bahkan dia ikut menari dalam pesta pernikahan mereka.