Selasa, 18 Oktober 2016

Nama : Rindang Sekar .P
NPM : 19514428
Kelas : 3PA19
Tanggal : 16 Oktober 2016
Tugas minggu ke-2 Psikologi Manajemen : Ringkasan teori

A.     Pendahuluan
Kekuasaan, kepemimpinan, motivasi adalah bagian dari sebuah kelompok atau organisasi dimana terdapat sebuah kekuasaan, kepemimpinan, motivasi yang membuat aturan tujuan yang akan di capai. Kekuasaan adalah kewenangan seseorang dimana kewenangan tersebut harus di lakukan sesuai dengan keinginan orang yang memiliki kekuasaan. Di dalam kekuasaan terdapat sebuah kepemimpinan yang di patuhi seseorang di bawahnya, guna berjalannya sebuah organisasi dan kelompok. Di dalam kekuasaan dan kepemimpinan pula terdapat sebuah motivasi yang bertujuan untuk mencapai organisasi dan kelompok melalui perintah atau aturan yang di berikan dari kepemimpinan yang memiliki kekuasaan.
B.     Teori
Kekuasaan
Suatu ajaran yang memberikan pembenaran kepada adanya (kewenangan) organisasi  yang tidak dimiliki orang perorang. Hal ini diperlakuan karena organisasi Negara memiliki kewenangan-kewenangan yang tidak dimiliki oleh orang. Jadi bahwa kekuasaan adalah kewenangan yang di dapat oleh seseorang atau kelompok dimana kewenangan seseorang mempengaruhi orang lain agar mengikuti aturan perintahnya sesuai dengan keinginan seseorang yang memiliki kekuasaan.
Leadership
            Menurut Ordway Tead dalam bukunya The Art Of Leadership dikutip oleh kartono (2008:57), dalam bukunya “Pemimpinnya dan Kepemimpinan” bahwa “ Kepimimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
            Menurut Supardo (2006:4) “Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi antara seseorang pemimpin dan pengikutnya untuk mencapai tujuan kelompok, organisasi, dan masyarakat. Jadi, bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuan yang di inginkan dengan arahan yang di berikan kepemimpinan seseorang.
Motivasi
Ditinjau dari etimologi, “motivasi” berasal dari kata lain motivus atau motum yang berarti menggerakkan atau memindahkan. Kamus besar Bahasa Indonesia mendefinisikan motivasi sebagai “usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau mendapat kepuasaan dengan perbuatannya”.  Jadi bahwa motivasi adalah adanya sebuah usaha dorongan untuk melakukan sesuatu yang mewujudkan keinginan atau tujuan seseorang agar mendapat kepuasaan dari apa yang sudah ia lakukan.
C.    Kasus
-          Demokrasi Terpimpin diawali sejak dikeluarkannnya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 yang ditandai oleh kekuasaan Soekarno yang hampir tidak terbatas dan pemusatan kekuasaan di tangan Presiden Soekarno. Era Demokrasi Terpimpin ditandai dengan hadirnya Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai partai politik yang paling dominan dan TNI AD sebagai kekuatan Hankam dan sosial politik. Demokrasi Terpimpin merupakan penyeimbangan kekuasaan antara kekuatan politik militer Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia, dan Presiden Soekarno sebagai balancer diantara keduanya.
-          Gaya kepemimpinan presiden Presiden BJ. Habibie  ini adalah dedikatif-fasilitatif, yang merupakan sendi dan kepemimpinan demokratik. Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletu-letup, cepat beraksi, tanpa mau memikirkan resikonya. Sehingga, jika dalam kondisi emosional, ia cenderung mengambil keputusan dengan cepat.
-          Pada saat masih kecil motivasi terbesar Liliyana Natsir untuk tetap tinggal di asrama sebagai atlet bulu tangkis adalah rasa rindu pada ibunya. Pada saat itu Liliyana Natsir menganggap bahwa rasa rindu pada ibunya adalah tantangan terbesarnya pada saat itu dan rasa rindu pada ibunya adalah dorongan motivasi terbesar untuk dia tetap berlatih dan berlatih sehingga dia bisa menjadi seperti sekarang ini.
D.    Ringkasan Teori
kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Robert Mac Iver mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Kepemimpinan (leadership) adalah suatu proses untuk mempengaruhi dan mendorong orang lain agar bekerja keras dalam mencapai suatu tujuan. Motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi juga bisa diartikan sebagai sebuah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang(Hasibuan,2006).











Referensi :
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-teori-kekuasaan/.. Di unduh hari Kamis, 13 Oktober. Pukul 19:39










Nama : Rindang Sekar .P
NPM : 19514428
Kelas : 3PA19
Tanggal : 16 Oktober 2016
Tugas minggu ke-2 Psikologi Manajemen : Analisis Gaya Kepemimpinan Tokoh Presiden

A.    Pendahuluan
Pemerintahan adalah orang yang memiliki kekuasaan untuk menerapkan aturan kepada masyarakatnya di wilayah yang memiliki sebuah pemerintahan. Karena pemerintah atau tokoh presiden adalah orang yang memegang kuat kekuasaan di wilayah negaranya maka pasti gaya kepemimpinannya akan menjadi sorotan masyarakatnya. Oleh karena itu setiap pemimpin harus menjunjung tinggi gaya kepimpinan yang sebaik mungkin dan sebijak mungkin. Aturan-aturan yang dikeluarkanpun harus sebijak mungkin, tidak boleh memberatkan masyarakatnya dan dalam batas wajar yang bisa sama-sama menguntungkan antara jajaran pemerintah dan masyrakat-masyarakatnya.
B.     Teori
1.      Ir. Soekarno, Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang populis, bertemperamen meledak-ledak, dan menyukai keindahan. Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
2.      Soeharto, Beliau memiliki gaya kepemimpinan gabungan dari proaktif-ekstratif dengan adaptif-antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan langkah penyesuaian.   
3.      Susilo Bambang Yudhoyono, Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis menghargai pendapat, tetapi selalu defensive terhadap kritik. Sebagai pemimpin beliau mampu mengambil keputusan kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun.  Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
4.      Joko Widodo, Beliau memiliki gaya kepemimpinan servant dimana yang dimaksud adalah jokowi secara langsung terjun dalam kehidupan masyarakat dan mengetahui  bagaimana nasib dan keluhan yang mereka alami saat ini. Kepemimpian servant adalah kepemimpinan yang melayani, atau memberikan jasa secara sukarela.
C.    Analisis
1.      Soekarno, beliau memang dikenal sebagai orang yang pantang menyerah, dengan gaya kepemimpinannya yang meledak-ledak, memang itu menandakan bahwa beliau pantang menyerah. Gaya kepemimpinan seperti itu sebenarnya ada bagusnya dan ada buruknya, bagusnya beliau bisa menularkan rasa semangat juang tinggi yang berkobar pada masyarakatnya pada masanya, rasa nasionalismenya yang tinggi menandakan bahwa beliau sangat mencintai negaranya. Buruknya adalah, beliau menunjukan sikap yang terlalu keras pada masanya, dan tidak percaya dengan dukungan kekuatan, padahal realitanya masyarakatnyalah yang paling mendukung beliau sampai akhir.
2.      Pada zaman pemerintahannya Soeharto beliau dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat peka terhadap peluang. Beliau sangat pandai mecari dan menemukan peluang, tentunya peluang yang positif. Sehingga bisa berdampak baik pada masanya dan pada masyarakatnya.
3.      Di zaman pemerintahan SBY bisa membangun budaya politik yang demokrasi. SBY seringkali ikut berpartisipasi dalam acara masyarakat dan menerima aspirasi masyarakatnya. Tapi gaya kepemimpinannya itu dianggap kurang tegas oleh sebagian masyarakatnya,
4.      Di zaman pemerintahan Jokowi, jokowi selalu ikut terjun langsung untuk melihat keadaan masyarakatnya atau yang sering disebut blusukan, dengan melakukan blusukan beliau bisa melihat langsung kenyataan yang dialami oleh rakyatnya. Tapi dengan beliau melakukan blusukan bukan berarti semua kemauan rakyat dan masalah rakyatnya bisa teratasi, sampai sekarang masih banyak yang harus dilakukan beliau untuk menuju perubahan yang lebih baik.



















Referensi :


Selasa, 04 Oktober 2016


Tanggal posting: Rabu, 05-10-2016
PSI.MANAJEMEN
TUGAS KELOMPOK SOFTSKILL



Disusun Oleh:
-          Assyifa Caesara Viandini (11514752)
-          Elwas Prasetyo (13514540 )
-          Haezah Nur .S (14514666)
-          Marlina Putri Utami (16514416)
-          Rindang Sekar .P (19514428)





FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2014/2015




A.     Psikologi Manajemen
1.      Teori
a.      Definisi Psikologi Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner). Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Kaitannya dengan psikologi: Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
b.      Pengertian Manejemen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet,  manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Definisi tentang manajemen menurut ahli, diantaranya:
1.      Prof. Eiji Ogawa
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
2.      Mary Parker Follet
Berpendapat bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan  pekerjaan melalui orang lain.
3.      James A.F. Stoner
Berpendapat manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan,  pengorganisasian, kepimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
4.      William H. Newman
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
5.      Harold Koontz
Dalam bukunya yang berjudul“The Management Theory Jungle” menganggap  pengertian manajemen adalah seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui dan dengan  beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal yang terorganisir. Harold Koontz & O’Dannel dalam buku yang berjudul“Principles of Management” mengemukan, “Manajemen adalah berhubungan dengan percapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
6.      George R. Terry
Dalam buku yang berjudul“Principles of Management” memberikan definisi:“Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan,  pengorganisasian, penggerakkan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan  baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain (1994).
7.      H.B. Siswanto
Berpendapat bahwa manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,  pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
8.      Ricky W. Griffin
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan  pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien  berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan  jadwal.
9.      Drs. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
10.  Renville Siagian
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli terlatih serta berpengalaman.
c.       Jenis- Jenis Manajemen
1.      Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat di pelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah
2.      Manajemen Operasional
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen dengan teknik produksi yang seefesien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
3.      Manajemen Pemasaran
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen dan bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan. 
4.      Manajemen Keuangan
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan. 
d.      Tujuan Psikologi Manajemen
Ilmu psikologi berpusat pada manusia, dan mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan. Dengan adanya psikologi manajemen, kinerja SDM akan terkontrol dengan baik dan tingkat produktivitas meningkat.
2.      Kasus
Seseorang yang kurang termotivasi saat belajar, dia harus membuat strategi agar cara belajarnya bisa maksimal.
3.      Analisis
Jika cara belajar seseorang tersebut bisa maksimal berarti orang itu bisa mengatur setrategi dan memanajemen hal-hal yang mendukung agar cara belajarnya maksimal.

A.    Organisasi
1.    Teori
a.    Definisi Organisasi
        Organisasi dapat diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu ,yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Menurut Rosenzweig,organisasi dapat dipandang sebagai : (1) Sistem sosial,yaitu orang-orang dalam kelompok,(2) integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama dan (3) orang-orang yang berorientasi dan berpedoman pada tujuan bersama. Sedangkan Allen, berpendapat bahwa organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja , mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dan menetapkan hubungan-hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
Karakteristik Organisasi (Nicholas Henry, 1988 : 73):
1.      Punya maksud tertentu, dan merupakan kumpulan berbagai manusia
2.      Punya hubungan sekunder (impersonal)
3.      Punya tujuan yang khusus dan terbatas
4.      Punya kegiatan kerjasama pendukung
5.      Terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas
6.      Menghasilkan barang dan jasa untuk lingkungannya dan sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan.
b.   Dimensi Desain Organisasi
Menurut Richard L. Daft (1998:15), dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu:
1. Dimensi Struktural, yaitu dimensi yang menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi.
2. Dimensi Kontekstual, yaitu dimensi yang menggambarkan keseluruhan dari suatu organisasi. Dimensi ini memperlihatkan susunan organisasi yang mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi struktural organisasi
c. Bentuk Desain Organisasi
Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136). Bentuk desain organisasi terdiri dari:
a. Organic Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
b. Mostly Organic Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterap kan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
c. Mechanistic Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
d. Mostly Mechanistic Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut.
2.  Kasus
Di setiap organisasi pasti ada banyak anggotanya, dari sekian banyak anggota tersebut cara berpikirnya tidak ada yang sama, bagaimana caranya menyatukan berbagai macam pikiran atau pendapat untuk bisa mendapatkan solusi yang baik.
3.  Analisis
Jika berbagai macam pemikiran tersebut dapat disatukan, itulah salah satu tanda organisasi yang baik, yang tidak mudah terpecah, dan selalu mendapatkan hasil musyawarah yang baik

B.     Definisi Komunikasi
1.    Teori
a.    Definisi Komunikasi (Dini)
        Komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Komunikasi juga merupakan penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi.
        Dalam kehidupan sehari hari comunication (komunikasi) adalah hal terpenting dalam mempererat tali silahturahmi. Dengan komunikasi juga kita dapat memahami orang lain. Dapat di simpilkan komunikasi adalah suatu interaksi yang saling mempengaruhi satu sama lain secara verbal atau non verbal. Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran” Jadi secara garis besar dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
        Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam prose komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, komunikator mengirim pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi.
Komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1.    Komunikasi internal.
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder. Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.
2.      Komunikasi vertikal
Komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dan lain-lain kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan dan sebagainya kepada pimpinan. Dan pengertian komunikasi horizontal atau lateral adalah komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah.
  1. Komunikasi eksternal.
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting saja.
Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik:
1.      Komunikasi dari organisasi kepada khalayak.
Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.
2.      Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
2. Kasus
Pada zaman sekarang banyak orang yang sudah mengabaikan komunikasi dengan satu sama lain, itu bisa menyebabkan kesenjangan sosial juga. Bagaimana jika seseorang terus menunduk untuk memandang gadgetnya sementara banyak yang bisa dilakukan dengan orang-orang disekitarnya ?
3. Analisa
Masih jarang orang yang menyadari bahwa kurangnya komuniaksi bisa menyebabkan kita sebgaai anti sosial. Maka dari itu, sedari sekarang cobalah untuk membangun hubungan komunikasi nyata dengan satu sama lain agar hidup kalian lebih nyata pula.
C.    Dimensi Komunikasi
1.    Teori
a.      Dimensi Komunikasi
Dimensi-dimensi komunikasi meliputi dibawah ini :
1.      Isi
Isi adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain atau bahkan lebih.
2.      Kebisingan
Kebisingan adalah tinggi rendahnya suara yaang terdengar dalam melakukan komunikasi.
3.      Jaringan
Jaringan adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit).
4.      Arah
Komunikasi terdiri dari 2 macam arah yaitu :
1.      komunikasi satu arah adalah hanya ada satu orang berbicara menyampaikan infomasi untuk satu orang atau lebih contohnya promosi produk tertentu atau guru dikelas.
2.      Komunikasi 2 arah adalah adanya interaksi antara satu orang menyampaikan informasi satu orang atau lebih juga ikut berbicara sehingga terciptanya interaksi untuk menyampaikan beberapa informasi.
3.      Pemikiran
Komunikasi sangat penting untuk kepentingan pribadi maupun kelompok, sering sekali terjadi mis komunikasi pada sebuah organisasi. Informasi sendiri didapatkan karena adanya komunikasi. Komunikasi bisa menyatukan atau membuat keintiman antar individu juga dapat memecahkan hubungan yang terjalin antar individu maupun kelompok maka dari itu tidak jarang banyak orang yang keluar dari sebuah organisasi karena masalah komunikasi yang banyak orang sebut sebagai mis komunikasi.
Ketidak jelasan seseorang dalam menyampaikan informasi dapat pula dibilang sebagai kegagalan dalam berkomunikasi.


2. Kasus
Sebuah organisasi osis di sma sedang mengadakan sebuah acara, sie acara tersebut telah menyusun rundown acara yang telah disepakati oleh seluruh panitia. ketika acara berlangsung ternyata salah satu pengisi acara yang telah dijadwalkan hadir, berhalangan hadir karena memiliki satu kendala. Humas yang menerima informasi langsung dari penerima acara lupa untuk laporan kepada sie acara atau time keeper. Ketika waktunya pengisi acara itu tampil harus dicari-cari dulu, baru lah humas ingat bahwa pengisi acara itu berhalangan hadir. Tetapi acara yang berlangsung menjadi berantakan rundown nya.
3.Analisa
Jelaslah dalam contoh kasus bahwa komunikasi sangat penting dalam segala hal karena komunikasi merupakan informasi yang wajib diketahui oleh orang-orang yang berkepentingan terlebih pada sebuah organisasi.
D.    Pengaruh
1.    Teori
a.    Definisi Pengaruh
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Selain menggunakan kekuasaan, ada berbagai cara yang dapat digunakan oleh orang yang berada dalam organisasi untuk mempengaruhi orang lain. Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes et all, 2009), yaitu:
1.    Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
2.    Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik tentangnilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan, harapan, dan aspirasinya.
3.     Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencanaatau perubahan yang akan dilaksanakan.
4.    Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberikan pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.
5.    Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
6.    Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
7.    Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan target setuju.
8.    Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9.     Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi. Dalam kenyataan, biasanya orang menggunakan beberapa taktik secara sekaligus. Misalnya seseorang menggunakan Ingratiationdikombinasikan dengan Rational Persuasion dan Exchange atau Personal Appeals.
2.    Kasus
Bagai mana mempengaruhi orang lain ?
Contohnya : Pemasaran berjenjang atau Multi Level Marketing
3.Analisi
     Pemasaran berjenjang atau multi level marketing merupakan sebuah strategi pemasaran. Dalam hal ini di butuhkan cara bagaimana seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Dalam multi level marketing telah terjadi taktik mempengaruhi orang lain dengan cara Pertukaran (Exchange), dimana jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
E.      Kuci Perubahan Perilaku
1.    Teori
a.    Definisi Kunci Perubahan Perilaku
Perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme, baik yang dapat diamatasi secara langsung ataupun yang diamati tidak langsung (Notoatmodjo, 2003). Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungan yang terwujud dalam sikap. Dengan kata lain, perilaku merupakan reaksi/respon seseorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar atau dalam dirinya (Azwar, 2003).

Menurut WHO perubahan perilaku dikelompokan menjadi 3:
1.    Perubahan Alamiah (Natural Change), perilaku manusia selalu berubah, dimana sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah.
2.    Perubahan Rencana (Planned Change), perilaku ini terjadi karena memang direncanakan oleh subjek.
3.    Kesediaan Untuk Berubah (Rediness To Change), apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang cepat untuk menerima inovasi atauperubahan tersebut.
2.Kasus
Sesorang yang mengubah perilakunya yang buruk menjadi perilaku yang baik atau sifatnya yang kasar menjadi halus.

3.Analisis
Apabila orang disekitar kita mempunyai perilaku atau sifat tersebut, sangat baik mempunyai keputusan untuk mengubah perilaku atau sifat tersebut. Karena orang lain yang berhubungan dengan orang tersebut akan nyaman untuk berkomunikasi dengan orang tersebut. Juga apabila kita tidak mempunyai perilaku atau sifat tersebut kita akan mempunyai banyak teman dan hubungan orang tersebut dengan orang lain akan baik-baik saja, tidak ada konflik.
F.Bagaimana Cara Mempengaruhi Orang Lain
1.    Teori
a.    Definisi Pengaruh
        Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian kata pengaruh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang”. Pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang” (Depdikbud,2001:845). WJS.Poerwardaminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731). Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan dampak yang ada.
2.Kasus
Pemimpin mengajak partisipasi pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan pengikut atau pemimpin bersedia memodifikasi usulan untuk menanggapi p0erhatian dan saran dari pengikut.

3.Kasus
maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan dampak yang ada.
G.    Wewenang
1.    Teori
a.    Definisi Wewenang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) mengartikan wewenang adalah hak dan kekuasaan untuk berindak. Sejalan dengan hal itu, wewenang merupakan hak berkuasa yang ditetapkan dalam struktur organisasi sosial guna melaksanakan kebijakan yang diperlukan. Sementara itu Peter M. Blau menjelaskan konsep wewenang yang berkaitan dengan tiga aspek, yaitu: Pertama, konsep wewenang dikaitkan kepada hubungan antara orang-orang dan bukan melambangkan individu. Kedua, wewenang melibatkan pemberlakuan kontrol sosial yang bertumpu pada kerelaan bawahan dengan pengarahan-pengarahan tertentu dari atasan. Ia tidak perlu memaksa atau membujuk bawahan-bawahan dalam rangka mempengaruhi mereka, sebab mereka telah menerima sebagai suatu ketentuan prinsip bahwa beberapa tindakan mereka harus diatur oleh keputusan-keputusannya. Ketiga, wewenang merupakan suatu pola interaksi yang dapat ditinjau dan bukan suatu definisi kedinasan dari hubungan sosial.
Kalau kita cermati kata kunci yang diajukan oleh Peter M. Blau itu ialah adanya wewenang lahir dari hubungan antar personal yang secara bersamaan dihadapkan dengan pengkontrolan dari atasan yang berakibat timbulnya sikap kerelaan bagi si objek, yang dibangun hasil dari pola interaksi. Selanjutnya, wewenang itu ada tiga macam, yaitu:
1.Wewenang kharismatis. Adalah wewenang yang dimiliki oleh seseorang karena kharisma dalam dirinya. Tidak semua orang dengan gampang dapat memperoleh kharisma. Kharisma adalah bawaan sejak lahir yang hanya dimiliki oleh orang tertentu. Pemimpin yang berkharisma dipatuhi oleh pengikutnya karena mereka menaruh kepercayaan terhadap kharisma pemimpin tersebut. Dari situ lahirlah kemampuan untuk membuat orang lain terpesona dan terpengaruh. Intinya kharisma itu seperti magnet. Weber melihat kharisma sebagai pengakuan orang lain atas kualitas istimewa dalam diri seseorang sehingga perintahnya dipatuhi. Lebih tegasnya, pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang mempunyai atau dianugrahi wewenang. Kita bisa lihat di wilayah pedesaan, mungkin di setiap desa acapkali ditemukan orang atau pemimpin yang berkharisma, yang mempunyai pengikut loyalisnya bahkan sampai orang itu meninggal pun pengikutnya tetap ada. Namun kharisma pemimpin itu berlangsung sepanjang ada pengakuan dari pengikutnya dan jika mereka tidak lagi mempercayainya maka kharismanya pun akan hilang.
2.Wewenang tradisional. Tradisional bisa diartikan sebagai sikap yang bertumpu pada norma maupun tradisi (adat) secara turun-temurun, seperti kerajaan. Begitu juga dengan wewenang tradisional, ia bersumber dari tradisi warganya yang berbentuk kerajaan (feodal). Dan wewenang itu melembaga serta diyakini memberi ketentraman bagi warganya.
3.Wewenang rasional/legal. Adalah wewenang yang berlandaskan sistem yang berlaku saat itu. Di masyarakat demokratis kedudukan wewenang berupa sistem birokrasi (hirarkis) dan ditetapkan untuk periode yang terbatas. Intinya wewenang ini diikat oleh aturan yang sah (baca: legal) demi mencegah peluang yang berkuasa mengkorupsi kekuasaannya, serta menjamin kepentingan masyarakat atas kewenangan legal itu.
2. Kasus
Seorang karyawan tidak bisa mengambiltindakan seenaknya karena tidak bisa melangkahi kehendak atasannya, karena atasannya mempunyai wewenang dalam kedudukannya.
3.Analisis
Jika berjalan dengan baik maka karyawan tersebut tidak akan melangkahi kehendak atasannya, berarti wewenang yang dipegang oleh atasan tersebut berhasil tercapai.
















Daftar Pustaka
Nurrobikha, dkk. (2015). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish
West,Richard, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Jakarta : Salemba Humanika, 2008.