Tanggal posting: Rabu, 05-10-2016
PSI.MANAJEMEN
TUGAS KELOMPOK SOFTSKILL
Disusun
Oleh:
-
Rindang Sekar .P (19514428)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2014/2015
A. Psikologi Manajemen
1.
Teori
a.
Definisi
Psikologi Manajemen
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner). Psikologi
manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang
ada untuk memenuhi kebutuhan.
Kaitannya
dengan psikologi: Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi,
diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal
kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada
manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti
motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan
metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk
produktivitas perusahaan.
b.
Pengertian Manejemen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah
orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau
sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yg berwenang dan bertanggung
jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya
untuk mencapai sasaran tertentu.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno
ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary
Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Definisi
tentang manajemen menurut ahli, diantaranya:
1.
Prof.
Eiji Ogawa
Manajemen
adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan
termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan
terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat
disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
2.
Mary
Parker Follet
Berpendapat
bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
3.
James
A.F. Stoner
Berpendapat
manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepimpinan, dan pengawasan
upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
4.
William
H. Newman
Manajemen
adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang
lain.
5.
Harold
Koontz
Dalam
bukunya yang berjudul“The Management Theory Jungle” menganggap pengertian manajemen adalah seni
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui dan dengan beberapa orang yang tergabung dalam suatu
kelompok formal yang terorganisir. Harold Koontz & O’Dannel dalam buku yang
berjudul“Principles of Management” mengemukan, “Manajemen adalah berhubungan
dengan percapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang
lain”.
6.
George
R. Terry
Dalam
buku yang berjudul“Principles of Management” memberikan definisi:“Manajemen
adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pelaksanaan
dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik
ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya”. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu
dengan mempergunakan kegiatan orang lain (1994).
7.
H.B.
Siswanto
Berpendapat
bahwa manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan
pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
8.
Ricky
W. Griffin
Manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
9.
Drs.
Oey Liang Lee
Manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
10.
Renville
Siagian
Manajemen
adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan
dikelola oleh para tenaga ahli terlatih serta berpengalaman.
c.
Jenis- Jenis Manajemen
1.
Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM)
Kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis
yang kita jalankan dan bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat di pelihara
dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa
konstan ataupun bertambah
2. Manajemen Operasional
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan
konsumen dengan teknik produksi yang seefesien mungkin, dari mulai pilihan
lokasi produksi hingga produksi akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
3. Manajemen Pemasaran
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen
dan bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
4. Manajemen Keuangan
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai
tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen
keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh dan
dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam
kegiatan bisnis yang dijalankan.
d. Tujuan
Psikologi Manajemen
Ilmu
psikologi berpusat pada manusia, dan mampu mengintervensi berbagai faktor
internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan
berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang
setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan. Dengan adanya psikologi
manajemen, kinerja SDM akan terkontrol dengan baik dan tingkat produktivitas
meningkat.
2.
Kasus
Seseorang yang kurang termotivasi
saat belajar, dia harus membuat strategi agar cara belajarnya bisa maksimal.
3.
Analisis
Jika cara belajar seseorang tersebut
bisa maksimal berarti orang itu bisa mengatur setrategi dan memanajemen hal-hal
yang mendukung agar cara belajarnya maksimal.
A.
Organisasi
1.
Teori
a.
Definisi
Organisasi
Organisasi
dapat diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama dengan pola tertentu ,yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik
maupun non fisik. Menurut
Rosenzweig,organisasi dapat dipandang sebagai : (1) Sistem sosial,yaitu
orang-orang dalam kelompok,(2) integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas
orang-orang yang bekerja sama dan (3) orang-orang yang berorientasi dan
berpedoman pada tujuan bersama. Sedangkan Allen, berpendapat bahwa organisasi
adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja ,
mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dan menetapkan
hubungan-hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama
secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
Karakteristik Organisasi (Nicholas
Henry, 1988 : 73):
1.
Punya
maksud tertentu, dan merupakan kumpulan berbagai manusia
2. Punya hubungan sekunder (impersonal)
3. Punya tujuan yang khusus dan
terbatas
4. Punya kegiatan kerjasama pendukung
5. Terintegrasi dalam sistem sosial
yang lebih luas
6. Menghasilkan barang dan jasa untuk
lingkungannya dan sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan.
b.
Dimensi
Desain Organisasi
Menurut
Richard L. Daft (1998:15), dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu:
1. Dimensi Struktural, yaitu dimensi yang menggambarkan karakteristik internal
dari organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan
organisasi.
2. Dimensi Kontekstual, yaitu
dimensi yang menggambarkan keseluruhan dari suatu organisasi. Dimensi ini
memperlihatkan susunan organisasi yang mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi
struktural organisasi
c. Bentuk Desain
Organisasi
Bentuk
dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan,
tingkat sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control
yang ada serta komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi
(Robbins,2003:136). Bentuk desain organisasi terdiri dari:
a. Organic Pada organisasi yang
berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang
rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training
dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of
control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
b. Mostly Organic Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi
dan sentralisasi yang diterap kan berada di tingkat moderat. Selain itu
diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of
control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi
horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
c. Mechanistic Pada organisasi yang
berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi
yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja
yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta
adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
d. Mostly Mechanistic Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu:
adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya
training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang
bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam
organisasi tersebut.
2. Kasus
Di setiap organisasi pasti ada
banyak anggotanya, dari sekian banyak anggota tersebut cara berpikirnya tidak
ada yang sama, bagaimana caranya menyatukan berbagai macam pikiran atau
pendapat untuk bisa mendapatkan solusi yang baik.
3. Analisis
Jika berbagai macam pemikiran
tersebut dapat disatukan, itulah salah satu tanda organisasi yang baik, yang
tidak mudah terpecah, dan selalu mendapatkan hasil musyawarah yang baik
B. Definisi
Komunikasi
1.
Teori
a.
Definisi
Komunikasi (Dini)
Komunikasi
adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk
menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Komunikasi
juga merupakan penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan
sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan,
grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan
komunikasi.
Dalam kehidupan sehari hari comunication (komunikasi) adalah
hal terpenting dalam mempererat tali silahturahmi. Dengan komunikasi juga kita
dapat memahami orang lain. Dapat di simpilkan komunikasi adalah suatu interaksi
yang saling mempengaruhi satu sama lain secara verbal atau non verbal. Kata
komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti “pemberitahuan”
atau “pertukaran pikiran” Jadi secara garis besar dalam suatu proses komunikasi
haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran
pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan
(penerima pesan).
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer
informasi” atau pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada
penerima sebagai komunikan. Dalam prose komunikasi tersebut bertujuan untuk
mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang
terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, komunikator mengirim
pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi.
Komunikasi
dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Komunikasi internal.
Komunikasi internal organisasi adalah
proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk
kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan,
antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa berujud
komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa
merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder. Komunikasi internal ini
lazim dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi
horizontal.
2. Komunikasi vertikal
Komunikasi
dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada
bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan
memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dan
lain-lain kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan,
saran-saran, pengaduan-pengaduan dan sebagainya kepada pimpinan. Dan pengertian
komunikasi horizontal atau lateral adalah komunikasi antara sesama seperti dari
karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini
bisa mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir
antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan,
pengalaman, metode, dan masalah.
- Komunikasi
eksternal.
Komunikasi eksternal organisasi
adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar
organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh
kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri
oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting saja.
Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik:
1. Komunikasi dari organisasi kepada
khalayak.
Komunikasi
ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin.
Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti majalah organisasi; press
release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter;
brosur; leaflet; poster; konferensi pers.
2. Komunikasi dari khalayak kepada
organisasi.
Komunikasi
dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari
kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
2. Kasus
Pada zaman sekarang banyak orang
yang sudah mengabaikan komunikasi dengan satu sama lain, itu bisa menyebabkan
kesenjangan sosial juga. Bagaimana jika seseorang terus menunduk untuk
memandang gadgetnya sementara banyak yang bisa dilakukan dengan orang-orang
disekitarnya ?
3. Analisa
Masih jarang orang yang menyadari
bahwa kurangnya komuniaksi bisa menyebabkan kita sebgaai anti sosial. Maka dari
itu, sedari sekarang cobalah untuk membangun hubungan komunikasi nyata dengan
satu sama lain agar hidup kalian lebih nyata pula.
C.
Dimensi Komunikasi
1.
Teori
a.
Dimensi
Komunikasi
Dimensi-dimensi
komunikasi meliputi dibawah ini :
1.
Isi
Isi
adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu orang dengan orang
yang lain atau bahkan lebih.
2.
Kebisingan
Kebisingan
adalah tinggi rendahnya suara yaang terdengar dalam melakukan komunikasi.
3.
Jaringan
Jaringan
adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan
komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit).
4.
Arah
Komunikasi
terdiri dari 2 macam arah yaitu :
1. komunikasi satu arah adalah hanya
ada satu orang berbicara menyampaikan infomasi untuk satu orang atau lebih
contohnya promosi produk tertentu atau guru dikelas.
2. Komunikasi 2 arah adalah adanya
interaksi antara satu orang menyampaikan informasi satu orang atau lebih juga
ikut berbicara sehingga terciptanya interaksi untuk menyampaikan beberapa
informasi.
3. Pemikiran
Komunikasi sangat penting untuk kepentingan pribadi maupun
kelompok, sering sekali terjadi mis komunikasi pada sebuah organisasi.
Informasi sendiri didapatkan karena adanya komunikasi. Komunikasi bisa
menyatukan atau membuat keintiman antar individu juga dapat memecahkan hubungan
yang terjalin antar individu maupun kelompok maka dari itu tidak jarang banyak
orang yang keluar dari sebuah organisasi karena masalah komunikasi yang banyak
orang sebut sebagai mis komunikasi.
Ketidak jelasan seseorang dalam menyampaikan informasi dapat
pula dibilang sebagai kegagalan dalam berkomunikasi.
2.
Kasus
Sebuah
organisasi osis di sma sedang mengadakan sebuah acara, sie acara tersebut telah
menyusun rundown acara yang telah disepakati oleh seluruh panitia. ketika acara
berlangsung ternyata salah satu pengisi acara yang telah dijadwalkan hadir,
berhalangan hadir karena memiliki satu kendala. Humas yang menerima informasi
langsung dari penerima acara lupa untuk laporan kepada sie acara atau time
keeper. Ketika waktunya pengisi acara itu tampil harus dicari-cari dulu, baru
lah humas ingat bahwa pengisi acara itu berhalangan hadir. Tetapi acara yang
berlangsung menjadi berantakan rundown nya.
3.Analisa
Jelaslah dalam contoh kasus bahwa
komunikasi sangat penting dalam segala hal karena komunikasi merupakan
informasi yang wajib diketahui oleh orang-orang yang berkepentingan terlebih
pada sebuah organisasi.
D. Pengaruh
1.
Teori
a.
Definisi Pengaruh
Kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain. Selain menggunakan kekuasaan, ada berbagai cara yang
dapat digunakan oleh orang yang berada dalam organisasi untuk mempengaruhi
orang lain. Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang
biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik orang
yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan
menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak
menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang
pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk
mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat
untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat
oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl,
Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada
sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes et all,
2009), yaitu:
1.
Persuasi Rasional (Rational
Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
2.
Daya-tarik Inspirasional
(Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau
gairah pada orang lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik
tentangnilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan, harapan, dan aspirasinya.
3.
Konsultasi (Consultation), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang
dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencanaatau perubahan
yang akan dilaksanakan.
4.
Mengucapkan kata-kata manis
(Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberikan pujian, atau sikap
bersahabat dalam memohon sesuatu.
5.
Daya-tarik Pribadi (Personal
Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk
melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
6.
Pertukaran (Exchange), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu
kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti
suatu permintaan tertentu.
7.
Koalisi (Coalitions), terjadi jika
seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau
sebagai alasan agar orang yang dijadikan target setuju.
8.
Tekanan (Pressure), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau
permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9.
Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya,
atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan
atau aturan organisasi. Dalam kenyataan, biasanya orang menggunakan beberapa
taktik secara sekaligus. Misalnya seseorang menggunakan
Ingratiationdikombinasikan dengan Rational Persuasion dan Exchange atau
Personal Appeals.
2. Kasus
Bagai mana mempengaruhi
orang lain ?
Contohnya : Pemasaran
berjenjang atau Multi Level Marketing
3.Analisi
Pemasaran berjenjang
atau multi level marketing merupakan sebuah strategi pemasaran. Dalam hal ini di butuhkan cara bagaimana
seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Dalam multi level marketing telah terjadi taktik mempengaruhi orang lain dengan cara
Pertukaran (Exchange), dimana jika seseorang
mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan
target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
E.
Kuci Perubahan Perilaku
1. Teori
a. Definisi Kunci Perubahan Perilaku
Perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme,
baik yang dapat diamatasi secara langsung ataupun yang diamati tidak langsung
(Notoatmodjo, 2003). Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam
pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungan yang terwujud dalam sikap.
Dengan kata lain, perilaku merupakan reaksi/respon seseorang individu terhadap
stimulus yang berasal dari luar atau dalam dirinya (Azwar, 2003).
Menurut WHO perubahan perilaku dikelompokan menjadi
3:
1. Perubahan Alamiah (Natural Change), perilaku manusia
selalu berubah, dimana sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian
alamiah.
2. Perubahan Rencana (Planned Change), perilaku ini
terjadi karena memang direncanakan oleh subjek.
3. Kesediaan Untuk Berubah (Rediness To Change),
apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam
masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang cepat untuk menerima
inovasi atauperubahan tersebut.
2.Kasus
Sesorang yang mengubah perilakunya yang buruk
menjadi perilaku yang baik atau sifatnya yang kasar menjadi halus.
3.Analisis
Apabila orang disekitar kita mempunyai perilaku atau
sifat tersebut, sangat baik mempunyai keputusan untuk mengubah perilaku atau
sifat tersebut. Karena orang lain yang berhubungan dengan orang tersebut akan
nyaman untuk berkomunikasi dengan orang tersebut. Juga apabila kita tidak
mempunyai perilaku atau sifat tersebut kita akan mempunyai banyak teman dan
hubungan orang tersebut dengan orang lain akan baik-baik saja, tidak ada
konflik.
F.Bagaimana Cara Mempengaruhi Orang
Lain
1. Teori
a.
Definisi Pengaruh
Berikut ini akan dijelaskan mengenai
pengertian kata pengaruh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua
(1997:747), kata pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang
atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang”.
Pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang
ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang” (Depdikbud,2001:845).
WJS.Poerwardaminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang
berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731). Bila
ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah
sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat
atau hasil dan dampak yang ada.
2.Kasus
Pemimpin
mengajak partisipasi pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau
perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan pengikut atau pemimpin
bersedia memodifikasi usulan untuk menanggapi p0erhatian dan saran dari
pengikut.
3.Kasus
maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari
suatu hal
yang memiliki akibat atau hasil dan dampak yang ada.
G.
Wewenang
1.
Teori
a.
Definisi Wewenang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007)
mengartikan wewenang adalah hak dan kekuasaan untuk berindak. Sejalan dengan
hal itu, wewenang merupakan hak berkuasa yang ditetapkan dalam struktur organisasi
sosial guna melaksanakan kebijakan yang diperlukan. Sementara itu Peter M.
Blau menjelaskan konsep wewenang yang berkaitan dengan tiga aspek, yaitu: Pertama, konsep
wewenang dikaitkan kepada hubungan antara orang-orang dan bukan melambangkan
individu. Kedua, wewenang melibatkan pemberlakuan kontrol sosial yang
bertumpu pada kerelaan bawahan dengan pengarahan-pengarahan tertentu dari
atasan. Ia tidak perlu memaksa atau membujuk bawahan-bawahan dalam rangka
mempengaruhi mereka, sebab mereka telah menerima sebagai suatu ketentuan
prinsip bahwa beberapa tindakan mereka harus diatur oleh
keputusan-keputusannya. Ketiga, wewenang merupakan suatu pola
interaksi yang dapat ditinjau dan bukan suatu definisi kedinasan dari hubungan
sosial.
Kalau kita cermati kata kunci yang diajukan oleh
Peter M. Blau itu ialah adanya wewenang lahir dari hubungan antar personal yang
secara bersamaan dihadapkan dengan pengkontrolan dari atasan yang berakibat
timbulnya sikap kerelaan bagi si objek, yang dibangun hasil dari pola
interaksi. Selanjutnya, wewenang itu ada tiga macam, yaitu:
1.Wewenang
kharismatis. Adalah wewenang yang dimiliki oleh seseorang karena kharisma dalam
dirinya. Tidak semua orang dengan gampang dapat memperoleh kharisma. Kharisma
adalah bawaan sejak lahir yang hanya dimiliki oleh orang tertentu. Pemimpin
yang berkharisma dipatuhi oleh pengikutnya karena mereka menaruh kepercayaan
terhadap kharisma pemimpin tersebut. Dari situ lahirlah kemampuan untuk membuat
orang lain terpesona dan terpengaruh. Intinya kharisma itu seperti magnet. Weber
melihat kharisma sebagai pengakuan orang lain atas kualitas istimewa dalam diri
seseorang sehingga perintahnya dipatuhi. Lebih tegasnya, pemimpin yang
kharismatik adalah seseorang yang mempunyai atau dianugrahi wewenang. Kita bisa
lihat di wilayah pedesaan, mungkin di setiap desa acapkali ditemukan orang atau
pemimpin yang berkharisma, yang mempunyai pengikut loyalisnya bahkan sampai
orang itu meninggal pun pengikutnya tetap ada. Namun kharisma pemimpin itu
berlangsung sepanjang ada pengakuan dari pengikutnya dan jika mereka tidak lagi
mempercayainya maka kharismanya pun akan hilang.
2.Wewenang
tradisional. Tradisional bisa diartikan sebagai sikap yang bertumpu pada
norma maupun tradisi (adat) secara turun-temurun, seperti kerajaan. Begitu juga
dengan wewenang tradisional, ia bersumber dari tradisi warganya yang berbentuk
kerajaan (feodal). Dan wewenang itu melembaga serta diyakini memberi
ketentraman bagi warganya.
3.Wewenang
rasional/legal. Adalah wewenang yang berlandaskan sistem yang berlaku saat itu.
Di masyarakat demokratis kedudukan wewenang berupa sistem birokrasi (hirarkis)
dan ditetapkan untuk periode yang terbatas. Intinya wewenang ini diikat oleh
aturan yang sah (baca: legal) demi mencegah peluang yang berkuasa mengkorupsi
kekuasaannya, serta menjamin kepentingan masyarakat atas kewenangan legal itu.
2. Kasus
Seorang karyawan tidak
bisa mengambiltindakan seenaknya karena tidak bisa melangkahi kehendak
atasannya, karena atasannya mempunyai wewenang dalam kedudukannya.
3.Analisis
Jika berjalan
dengan baik maka karyawan tersebut tidak akan melangkahi kehendak atasannya,
berarti wewenang yang dipegang oleh atasan tersebut berhasil tercapai.
Daftar
Pustaka
Nurrobikha, dkk. (2015). Buku Ajar Konsep Kebidanan.
Yogyakarta: Deepublish
West,Richard, Pengantar Teori
Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Jakarta : Salemba Humanika, 2008.